PEMBANGUNAN
A. Pengertian
Pembangunan
Pengertian
pembangunan mungkin menjadi hal yang paling menarik untuk
diperdebatkan. Mungkin saja tidak
ada satu disiplin ilmu yang paling tepat mengartikan kata pembangunan. Sejauh ini
serangkaian pemikiran tentang pembangunan telah berkembang, mulai dari
perspektif sosiologi klasik (Durkheim, Weber, dan Marx), pandangan Marxis,
modernisasi oleh Rostow, strukturalisme bersama modernisasi memperkaya ulasan
pendahuluan pembangunan sosial, hingga pembangunan berkelanjutan. Namun, ada
tema-tema pokok yang menjadi pesan di dalamnya. Dalam hal ini, pembangunan dapat
diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang
lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai
aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004). Mengenai pengertian
pembangunan, para ahli memberikan definisi yang bermacam-macam seperti halnya
perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang
dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya, Negara satu dengan
Negara lain. Namun secara umum ada suatu kesepakatan bahwa pembangunan
merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi
Bratakusumah, 2005).
Siagian (1994) memberikan pengertian
tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan
perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara
dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”. Sedangkan
Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu
sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang
dilakukan secara terencana”.
Pembangunan
(development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh system
sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan
teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). Portes (1976)
mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya.
Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki
berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Proses pembangunan terjadi di semua aspek kehidupan
masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, politik, yang berlangsung pada level makro
(nasional) dan mikro (commuinity/group).
Makna penting dari pembangunan adalah adanya kemajuan/perbaikan (progress), pertumbuhan dan
diversifikasi. Sebagaimana dikemukakan oleh para para ahli di atas, pembangunan adalah semua proses perubahan yang
dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan yang
terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya pembangunan (Riyadi dan Deddy
Supriyadi Bratakusumah, 2005).
Dengan demikian berdasarkan
pendapat dari beberapa ahli tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa pada dasarnya pembangunan tidak dapat
dipisahkan dari pertumbuhan, dalam arti bahwa pembangunan dapat menyebabkan
terjadinya pertumbuhan dan pertumbuhan akan terjadi sebagai akibat adanya
pembangunan. Dalam hal ini pertumbuhan dapat berupa pengembangan/perluasan (expansion) atau peningkatan (improvement) dari aktivitas yang
dilakukan oleh suatu komunitas masyarakat.
Hal ini seperti yang
diungkapkan oleh Parsudi Suparlan dalam tulisannnya tentang Antropologi
Pembangunan, yang mana tulisan tersebut sebagai penghormatan kepada
Koentjaraningrat (1997), mendefinisikan Pembangunan
sebagai serangkaian upaya yang
direncanakan dan dilaksanakan oleh pemerintah, badan-badan atau lembaga-lembaga
internasional, nasional atau lokal yang terwujud dalam bentuk-bentuk
kebijaksanaan, program, atau proyek, yang secara terencana mengubah cara-cara
hidup atau kebudayaan dari sesuatu masyarakat sehingga warga masyarakat
tersebut dapat hidup lebih baik atau lebih sejahtera daripada sebelum adanya
pembangunan tersebut.
Pembangunan
adalah proses mengubah masyarakat di Negara – Negara berkembang secara
terencana, transformative (menjadi lebih baik), sesuai dengan program – program
yang sudah ditentukan secara politik oleh para pengambil kebijakan
(hhtp://www.pustakabersama.net/buku.php).
Sedangkan
menurut Inayatullah, 1967, Pembangunan ialah Perubahan menuju pola-pola
masyarakat yang memungkinkan realisasi yang lebih baik dari nilai-nilai
kemanusiaan, yang memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar
terhadap lingkungannya dan terhadap tujuan politiknya, dan yang memungkinkan
warganya memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri.
Rogers
dan Shoemaker 1971 mengatakan bahwa pembangunan ialah suatu jenis perubahan
social dimana ide – ide baru diperkenalkan kepada suatu system social untuk
menghasilkan pendapatan perkapita dan tingkat kehidupan yang lebih tinggi
melalui metode produksi yang lebih modern dan organisasi social yang lebih
baik.
Kleinjans
1975 mengatakan bahwa pembangunan merupakan pencapaian pengetahuan dan
keterampilan baru yang pada akhirnya bukan soal teknologi atau GNP, tumbuhnya
suatu kesadaran baru, perluasan wawasan manusia, meningkatnya semangat
kemanusiaan dan suntikan kepercayaan diri.
Rogers
1983 mendefinisikan pembangunan adalah suatu proses perubahan social dengan
partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan
social dan material ( termasuk bertambah besarnya keadilan, kebebasan dan
kualitas lainnya yang dihargai ) oleh mayoritas rakyat melalui control yang
lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka.
Dari
beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa berbicara mengenai
pembangunan artinya kita berbicara mengenai perubahan, kemajuan masyarakat,
kemajuan teknologi, perluasan wawasan dan pola pikir masyarakat, perilaku dan
gaya hidup masyarakat. Dan semua itu tidak lepas dari yang namanya proses
perluasan, proses peningkatan, baik itu untuk kepentingan masyarakat maupun
diri sendiri (hal ini seperti yang dikatakan oleh Rogers).
Oleh. Nikolaus moki.
Stpm SANUE ENDE
Referensi :
http://google/Pengertian Pembangunan «
Prof. Dr. Hj. Syamsiah Badruddin, M.Si.html
Andrew, Webster (1984). “Introduction
to the Sociology of Development”. Cambridge: Macmillan.
Frank, Andre Gunder. (1984). “Sosiologi
Pembangunan dan Keterbelakangan Sosiologi”. Jakarta:
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.
Galtung, Johan. (1980). “Why the Concern with Ways of Life”, GDIP Project, Oslo: United
Nation University.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar